Rabu, 05 September 2012

Baralek (1925)


Baralek artinya keramaian. Meskipun dalam pembicaraan sehari-hari kata 'baralek' juga digunakan untuk menunjuk kegiatan keramaian lain, tapi konotasi dominan kata baralek adalah pesta pernikahan. Baralek berarti bersukaria. Baju bagus, kaum keluarga berkumpul, bergembiraria. Haha hihi lah pokoknya.

Seperti di atas, foto orang baralek. Di depan rumah terlihat anak daro dan marapulai serta pengiring penganten. Semua berpakaian bagus. Sebagian tersenyum lebar. Sepertinya cuma anak daro yang berwajah tegang. Mungkin stres memikirkan hari depan. Maklumlah, seperti kecenderungan pada jaman itu, tidak ada istilah pacaran. Pernikahan umumnya adalah karena perjodohan. Jadi maklum saja jika pengantennya agak tegang karena belum kenal betul sama calon suami atau istrinya. Kalau dapat pasangan yang baik alhamdulillah. Tapi kalau tidak? Bisa marasai awak.

Melihat dari model rumahnya, foto bertahun 1925 ini mungkin berasal dari daerah pesisir. Sebab biasanya di daerah Darek, rumah pada saat itu masih berupa rumah gadang. Penampakan rumah di foto ini tidak seperti itu.

Keluarga ini kelihatannya cukup berada. Terlihat dari pakaian mereka yang rapi dan bagus. Apalagi kalau melihat 2 anak perempuan yang berada di latar depan. Seperti anak belanda saja tampaknya. Berbaju putih selutut. Malah yang seorang berkaus kaki dan bersepatu.

Coba perhatikan penganten laki-laki. Bercelana tanggung dan memakai kaos kaki putih panjang seperti pemain bola. Ini tentu diilhami pakaian Eropa pada abad lalu, seperti di film Pirates of The Caribbean. Cuma tidak begitu jelas apakah sepatu yang digunakan memakai hiasan seperti pita, seperti di Eropa.

Pembaca ada yang tahu ini pakaian dari daerah mana?

(Sumber : Tropen Museum)

4 komentar:

  1. tidak mesti juga ini dr pesisir. sebab di koto gadang (bukittinggi) banyak rumah seperti ini karena meniru arsitektur belanda. menurut saya rumah tidak bisa dijadikan patokan, cara mengetahui ini daerah mana adalah melihat pakaian adat pengantinnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni_mayang,

      Betul yang uni katakan. Tapi kayaknya ini bukan dari Koto Gadang. Karena anak daro Koto Gadang biasanya memakai talakuang Koto Gadang yang terkenal itu. Bukan suntiang.

      Jadi asal foto ini tetap menjadi tanda tanya...:)

      Hapus
  2. Iko dipariaman mah da.. Anduang wak dulu ketiko menikah mode tu poto suntiang e...

    BalasHapus
  3. iko Foto Daerah Kik Tinggi, Namoak Ciri Khasnyo dari pot tanaman, suntiang, gaya rumah, jendela

    BalasHapus

Kronik PRRI (Bagian 6: Wind of War)

Sebelumnya di Bagian 5: PRRI 16 Februari 1958: Presiden Soekarno kembali dari Jepang Presiden Soekarno mempercepat masa istirahat 40 harinya...